Kamis, 26 September 2013

Adisi Elektrofilik HX pada Alkena
Dasar untuk memahami reaksi adisi alektrofilik HX (halide asam) pada alkena adalah: alkena dapat bertindak sebagai nukleofil dalam reaksi polar. Ikatan rangkap karbon-karbon kaya akan elektron dan dapat disumbangkan kepada spesies elektrofilik. Contohnya reaksi 2-metilpropena dengan HBr menghasilkan 2-bromo-2-metilpropana.
Reaksi dimulai dengan serangan elektrofil (HBr) pada ikatan π. Dua elektron π akan membentuk satu ikatan σ antara hydrogen dari HBr dengan karbon ikatan rangkap. Hasilnya adalah intermediet karbokation yang bersifat elektrofilik, sehingga dapat bereaksi dengan nukleofil dengan menerima pasangan elektron bebas dari nukleofil tersebut. Di sini yang bertindak sebagai nukleofil adalah Br-. Karbokation bereaksi dengan Brmenghasilkan ikatan C-Br dan menghasilkan produk akhir reaksi adisi


Diagram energi reaksi adisi elektrofilik memiliki dua puncak transition state yang dibatasi oleh pembentukan intermediet karbokation. Tingkat energi intermediet lebih tinggi dibandingkan tingkat energi alkena awal, tetapi keseluruhan reaksi adalah eksergonik (ΔG0 bernilai negatif). Tahap pertama, protonasi alkena menghasilkan intermediet kation, berjalan relatif lambat. Akan tetapi sekali terbentuk, karbokation tersebut dengan cepat bereaksi dengan nukleofil dan menghasilkan produk akhir reaksi adisi.



Permasalahannya

Dasar untuk memahami reaksi adisi alektrofilik HX (halide asam) pada alkena adalah: alkena dapat bertindak sebagai nukleofil dalam reaksi polar. Mengapa alkena bertindak sebagai nukleofil pada reaksi polar, bagaimana jika pada reaksi non polar?

Senin, 23 September 2013

alkana

ALKANA



Alkana merupakan keluarga hidrokarbon yang mengandung hanya ikatan tunggal antar atom-atom karbonnya.


Perhatikan bahwa setiap alkana berakhiran sama, -ana. Ini merupakan cara mengidentifikasi alkana. Awalan yang berbeda-beda, met-, et-, prop-, dan lain-lain, menunjukkan banyaknya atom karbon yang terdapat di dalam masing-masing rantai karbon.


Berikut ini table mengenai alkana rantai lurus yang umum


Rumus
Nama
Fasa
Kegunaan khusus
CH4
Metana
Gas
Gas alam
C2H6
etana
Gas
pendingin
C3H8
Propana
Gas
Gas petroleum cair
C4H10
Butana
Gas
Industri karet sintetik
C5H12
Pentana
Cair
Pelarut
C6H14
Heksana
Cair
Termometer
C7H16
Heptana
Cair
Menguji ketukan (knocking) mesin
C8H18
Oktana
Cair
Petroleum mobil
C9H20
Nonana
Cair
Bensin
C10H22
Dekana
Cair
Bensin
C16H34
Heksadekana
Cair
Minyak pelumas
C20H42
ikosana
Padat
Lilin
C28H58
Padat
Aspal




Seluruh alkana mempunyai rumus CnH2n+2. Masing-masing anggota terberbedakan dari anggota sebelumnya dengan tambahan CH2, senyawa-senyawa alkana merupakan satu contoh dari deret homolog.


Deret manapun dari senyawa organik yang masing-masing anggota terbedakan dengan –CH2– dari anggota sebelumnya dinamakan deret homolog. Alkana dapat direpresentasikan dengan rumus umum CnH2n+2, dimana n adalah jumlah atom karbon dalam molekul.




Reaksi-reaksi alkana


Alkana terbakar dalam oksigen membentuk karbon dioksida (jika reaksi pembakarannya sempurna) dan air. Ini dikenal dengan reaksi oksidasi atau reaksi pembakaran.


CH4(g) +O2(g) –> CO2(g) +H2O (g)


Alkana bereaksi dengan khlorin dan fluorin dengan reaksi yang dinamakan reaksi substitusi.Pada jenis reaksi ini, satu atau lebih atom khlorin atau fluorin mengambil tempat satu atau lebih atom hidrogen.


CH4(g)+ Cl2 (g) –> CH3Cl (g)


Reaksi ini mungkin berlanjut dengan substitusi hidrogen berikutnya jika terdapat cukup khlorin. Karena masing-masing atom hidrogen yang tersisa diubah dari CH3Cl dan diganti oleh atom khlorin, maka akan terbentuk campuran CH2Cl, CHCl3, dan CCl4.
Permasalahannya:
alkana biasa di gunakan untuk bahan bakar kendaraan. pada pembakaran alkana ada terjadi pembakaran sempurna dan tidak sempurna, dalam kondisi yang seperti apa yang menyebabkan pembakaran tidak sempurna?, kemudian bagaimana akibat yang akan di timbulkannya?. apakah asap hitam dari kendaraan bermotor merupakan hasil pembakaran tidak sempurna?