Reaksi adisi senyawa
polisiklis aromatis
Reaksi adisi
pada senyawa polisiklis aromatis berlangsung jauh lebih mudah dari pada reaksi
adisi pada benzena. Reaksi adisi oleh hidrogen (hidrogenasi) dikenal juga
dengan nama reaksi reduksi. Sebagaimana telah diketahui sebelumnya, reduksi
pada benzena tidak dapat berlangsung pada kondisi biasa, seperti menggunakan
logam Na dalam etanol, hanya dapat berlangsung pada kondisi suhu dan tekanan
tinggi. Hal tersebut berbeda dengan naftalena atau antrasena yang dapat
direduksi hanya dengan mengggunakan logam Na dan etanol.
Sebagian
karakter aromatis sistem cincin masih dipertahankan dalam produk-produk reduksi
yang berlangsung secara parsial tersebut. Hal berbeda terjadi bila reduksi
berlangsung secara total (lengkap) dimana seluruh ikatan rangkap pada senyawa
polisiklis aromatis tersebut tereduksi. Untuk dapat berlangsungnya reduksi
total tentu diperlukan kalor dan tekanan yang tinggi, seperti halnya pada
benzena. Kondisi reaksi yang berat tersebut diperlukan untuk mengatasi
kehilangan sifat aromatis pada produk reduksi.
Fakta-fakta percobaan menunjukkan bahwa reaksi adisi pada antrasena seringkali ditemukan berlangsung pada posisi 9 dan 10. Sebagai contoh, antrasena mengalami reaksi hidrogenasi (reduksi) dan juga reaksi Diels-Alder dengan maleat anhidrida pada posisi 9 dan 10.
Fakta-fakta percobaan menunjukkan bahwa reaksi adisi pada antrasena seringkali ditemukan berlangsung pada posisi 9 dan 10. Sebagai contoh, antrasena mengalami reaksi hidrogenasi (reduksi) dan juga reaksi Diels-Alder dengan maleat anhidrida pada posisi 9 dan 10.
Gambar Reaksi Diels Alder pada posisi 9,10 antrasena
Reaktivitas antrasena yang tinggi pada posisi 9 dan 10 dapat
dipelajari penyebabnya melalui penggambaran strukturnya dalam bentuk Kekule.
Antrasena mempunyai empat bentuk Kekule, produk reaksi adisinya baik
hidrogenasi maupun Diels-Alder juga mempunyai empat bentuk Kekule. Cobalah
gambarkan keempat struktur resonansi antrasena dan keempat struktur resonansi
dari 9,10-dihidroantrasena (produk hidrogenasi antrasena). Hal tersebut
menunjukkan bahwa perbedaan tingkat kestabilan di antara antrasena dan produk
reaksi adisinya sangat kecil. Tidak banyak energi resonansi yang hilang,
khususnya jika dibandingkan dengan benzena. Oleh karena itu, reaksi adisi
antrasena pada posisi 9 dan 10 cukup mudah untuk berlangsung.
Posisi 9 dan 10 dalam
fenantrena juga cukup mudah mengalami reaksi adisi. Fenantrena mempunyai lima
bentuk Kekule, dan empat di antaranya mempunyai ikatan rangkap di antara posisi
9 dan 10. Hal ini menunjukkan posisi 9-10 lebih mempunyai karakter ikatan
rangkap. Bila pada posisi 9 dan 10 terjadi reaksi adisi, maka pada produk
adisinya masih mempunyai empat bentuk Kekule. Tentu saja perubahan jumlah
bentuk Kekule antara sebelum dan sesudah reaksi relatif kecil, menunjukkan
tingkat kestabilan akibat terjadinya reaksi tidak jauh berbeda sehingga reaksi
dapat berlangsung dengan cukup mudah. Hal tersebut dibuktikan pada reaksi
brominasi yang berlangsung pada posisi 9,10 menghasilkan 9,10-dibromofenantrena
(Gambar). Reaksi ini analogi dengan adisi bromin pada suatu alkena sederhana,
menunjukkan karakter ikatan rangkap yang kuat pada posisi 9, 10.
permasalahannya
mengapa Reaksi adisi
pada senyawa polisiklis aromatis berlangsung jauh lebih mudah dari pada reaksi
adisi pada benzena,? tolong di jelaskan teman-teman!!
Baiklah saya akan mencoba menjawab dari permasalah diatas.
BalasHapusReaksi adisi oleh hidrogen (hidrogenasi) dikenal juga dengan nama reaksi reduksi. Sebagaimana telah diketahui sebelumnya, reduksi pada benzena tidak dapat berlangsung pada kondisi biasa, seperti menggunakan logam Na dalam etanol, hanya dapat berlangsung pada kondisi suhu dan tekanan tinggi. Reduksi pada naftalena atau senyawa polisiklis aromatis lainnya lebih mudah berlangsung karena pada produk reduksinya masih mengandung setidaknya satu cincin aromatis (yaitu cincin benzena). Sebagian karakter aromatis sistem cincin masih dipertahankan dalam produk-produk reduksi yang berlangsung secara parsial tersebut. Hal berbeda terjadi bila reduksi berlangsung secara total (lengkap) dimana seluruh ikatan rangkap pada senyawa polisiklis aromatis tersebut tereduksi.
reaksi adisi adalah reaksi penambahan atom pada senyawa hidrokarbon yg memiliki ikatan rangkap dan akan menghasilkan senyawa dgn ikatan tunggal. pada senyawa aromatik polisiklik rekasi akan berlangsung lebih mudah bila dibandingkan dgn senyawa benzena. Reaktivitas yang lebih besar ini disebabkan oleh dapatnya senyawa polisiklik bereaksi pada satu cincin dan masih tetap mempunyai satu cincin benzena atau lebih yang masih utuh dalam zat antara dan dalam produk. Diperlukan energi lebih kecil untuk mengatasi karakter aromatik suatu cincin tunggal dari senyawa polisiklik daripada energi yang diperlukan untuk benzena.
BalasHapusbaiklah saya akan menjawab permasalahan saudara hakim
BalasHapusreaksi adisi pada senyawa aromatis polisiklis lebih mudah berlangsung daripada benzena. Reaktivitas yang lebih besar tersebut disebabkan oleh senyawa polisiklis aromatis dapat bereaksi hanya pada salah satu cincin, sehingga masih mempunyai setidaknya satu cincin benzena yang masih utuh, baik dalam struktur zat antara maupun produknya. Dengan demikian untuk mengatasi karakter aromatis salah satu cincin pada senyawa polisiklis aromatis diperlukan energi lebih kecil daripada energi yang diperlukan untuk mengatasi karakter aromatis benzena.
Sebagaimana telah diketahui sebelumnya, benzena sangat sulit dioksidasi. Walaupun demikian, gugus alkil yang terikat pada suatu cincin benzena bersifat khusus, yaitu karbon di dekat cincin benzena bersifat karbon benzilik. Kation benzilik, anion benzilik, dan radikal bebas benzilik semuanya terstabilkan secara resonansi dengan cincin benzena. Akibatnya posisi benzilik merupakan letak kereaktivan dalam berbagai reaksi, termasuk oksidasi. Semua alkilbenzena, apapun jenis alkilnya, dapat dioksidasi pada posisi benzilik menghasilkan gugus karboksil. Hal tersebut terjadi pula pada senyawa polisiklis aromatis. Seperti naftalena dapat dioksidasi menjadi asam o-ftalat yang kemudian langsung berubah menjadi anhidrida asam ftalat.
itulah jawaban dari saya
terima kasih